Ternyata Bukan Kamu

Like a satellite we're flying
Overhead where we see it all.
Nothing can touch us, we're everything and more.
There's no turning back from this point.
Reaching heights like never before.
Nothing can touch us, we're everything, we're everything and more.


Sudah lama aku tidak menulis tentang kamu.
Entah karena apa, namun pada intinya aku terlalu sibuk hanya untuk meluangkan waktuku untuk menulis tentang ini.
Intinya, ada banyak sekali hal yang ingin kuceritakan.

Jujur saja, aku sudah lelah untuk dipojokkan teman-temanku mengenai tulisan-tulisan tentang kamu. 
Iya, aku yakin kau pasti juga risih dengan teman-teman yang selalu memojokkan kita, kan?
Sama, aku juga.
Bukan, tulisan ini bukan kutujukan untuk kamu, toh semisal aku menulis ini untuk kamu, kau tidak akan menanggapinya juga, kan?
Hahaha, terlalu tolol memang, tapi mau bagaimana lagi kalau memang begitu kenyataannya?

I'd give anything to catch your eye
So you could see me in a different light
Tell me what's it gonna take, cuz I
Wish you would notice me
If you'd only give me just one chance
I could be the one, here I am
What's it gonna take to understand
I wish you would notice me


Apa mungkin kau membaca tulisan-tulisanku yang dulu?
Kalau iya, berarti memang itu jawaban dari semua pertanyaanku.
Namun, sepertinya - dan seharusnya- kamu tidak mengetahui tentang semua tulisan ini.

Kalau kau membacanya, masih ingatkah kau akan tulisanku tentang kamu yang selalu tidak menganggapku ada?
Iya, tentang itu.

Pertama, aku ingin minta maaf telah membuat kesalahan besar, yang telah mengubah sebagian besar - seluruh - pertemanan kita selama ini.
Kedua, aku hanya ingin berkata kalau sebenarnya ini sepenuhnya salahku - tapi mungkin kau juga mengambil sedikit bagian untuk itu -

Oke, jadi lebih baik langsung ke intinya saja.

Beberapa hari yang lalu, aku menyadari akan hal penting yang membuat semua pernyataanku terhadapmu itu salah.
Kamu bertanya kepadaku, apa semua isu yang melibatkan aku dan kamu itu benar adanya?
Iya, walaupun akhirnya kamu tidak membahas tentang hal yang saat itu sedang aku 'pikirkan', tapi sepertinya itu benar-benar menyadarkanku.
Kamu juga memintaku untuk membawakanmu sesuatu yang - sayangnya - tidak dapat kubawa karena tidak ada padaku.
Kamu juga yang mengajakku berbicara - dan menenangkanku - di saat aku tengah gugup, berada di sekitar beberapa orang yang membuatku tidak terlalu nyaman - dan yang membuat pertemanan kita sedikit berubah -

Aku bisa mengambil suatu kesimpulan yang menggugahku sekarang.
Sebenarnya, bukan kamu yang menghindar.
Iya, bukan kamu.
Tapi aku.

Hah? Aku? Bagaimana bisa?
Iya, sebenarnya aku.
Sebenarnya, bukan kamu yang tidak pernah menganggapku ada, namun aku yang selalu menghindar.

You always ask me
Those words I say
And tellin' me what it means to me
Every single day
You always act this way


Aku selalu gugup saat orang lain mulai melihatku berada di dekatmu.
Aku sejujurnya tidak ingin orang lain merusak pertemanan kita dengan memberikan ejekan tidak jelas yang membuatku tidak nyaman.
Aku tidak pernah berani berbicara lagi denganmu, setiap keinginan itu muncul, hanya ketakutan saja yang ada, dan akhirnya gagal ; dan selalu begitu.
Aku yang saking takutnya, memutuskan untuk tidak berada di dekat kamu.
Aku tidak pernah bisa memberanikan diri hanya untuk melakukan hal-hal yang dulu sering kita lakukan bersama, tertawa lepas, benar-benar lepas, bersama.
Aku yang memiliki hati yang sangat ciyut, yang hanya berani menghubungimu lewat bbm.
Hanya dapat membaca pikiranmu dengan segala balasan singkatmu lewat bbm, dan itu terlalu konyol.
Aku yang tak pernah berani untuk membicarakan hal itu secara langsung, dan hanya bisa mengungkapkan segalanya di tulisan-tulisanku.
Aku yang sebenarnya menciptakan jarak diantara pertemanan kita, yang pada akhirnya hanya bisa aku sesali.
Aku yang benar-benar terlalu cemen, dan terlalu berlebihan tentang hal ini.
Dan yang paling buruk adalah aku telah salah menilaimu.

You were just a dream that I once knew
I never thought I would be right for you
I just can't compare you with anything in this world
You're all I need to be with forevermore


Jadi intinya, aku yang salah menilaimu.
Aku yang telah sadar bawa akhirnya akulah penyebab semua ini.
Maafkan aku, ya, teman!
Bukan maksudku untuk itu.
Namun, berjanjilah padaku supaya kita bisa menjadi 'teman baik' seperti dulu lagi.

Hahaha, aku berjanji untuk mulai memberanikan diriku.
Dan menganggapmu teman, yap teman yang baik bagiku!

Terima kasih untuk segalanya! :)


Comments

Popular posts from this blog

A Thing About Yogyakarta, 2024

Elixir: [Track 6] Used to Me

Elixir : [Track 5] Yesterday Once More