Penyesalan Datangnya di Akhir

Semua orang punya rencana, kan?
Iya, aku juga. Aku juga punya rencana.

Pagi ini, sudah banyak pikiran tertanam dalam otakku.
Ulangan Fisika, Hukum I-III Newton, gaya gesek, rumus-rumus berat jenis dan berat benda, tak lupa rumus untuk mencari resultan gaya itu apa. Huh, namanya juga kehidupan sekolah. Iya, tak lepas dari kata M-E-N-G-H-A-F-A-L.
Belum lagi Ulangan Agama, arti-arti persahabatan, buah-buah dari persahabatan, dan juga unsur-unsur pendukung persahabatan. Yang ini, sih masih bisa diajak kompromi.
Ohya! Script Drama Inggris!
Aku harus menghafalkan semua bagian dari itu.
Heran, weekend, dengan beribu tugas tercantum dalam buku tugasku!

Pikiran lainnya?
Ya, siapa lagi kalau bukan kamu.
Hari ini aku sudah membuat skenario untukmu.

Sampai di sekolah, aku meletakkan tas ku. Buku cetak ada empat-belas, masuk akal!
Bangkuku paling depan, kutaruh tasku di dekatnya dan membuka script drama inggris.
Rosaline, tokoh yang akan kuperankan nantinya.
"I'm sorry Romeo. But, i don't love you. Let me go home.."
Hanya itu bagian yang paling kuhafal.

Bel tanda masuk berbunyi?
Apa?
Kenapa waktu begitu cepat datang?
Tidak! Aku belum siap untuk melaksanakan semua skenario nya!

Tidak, perlahan-lahan aku harus keluar. Menunjukkan sikap konyolku hanya untuk sekedar bisa dekat denganmu.
Huh, tenang...

Hanya sepatah kata  
"Besok Manchester United lawan Manchester City, lho!"
Hanya begitu saja.
Yap, itu mudah sekali.

Kutarik nafas dalam-dalam.
Keluarkan.
Tunggu! Beberapa menit lagi aku akan mengucapkannya..

Umm..
Tidak, aku masih ragu untuk mengatakannya!
Tapi, dia sedang berada di dekatku saat ini!
Huh, nanti saja. Teman-teman pasti akan mengejekku setelah ini!
Kukurungkan niatku kembali.

Sepanjang pelajaran, tak satupun kata yang bisa masuk dalam memori ingatanku.
Harusnya, aku bisa mengatakannya tadi! Semudah itu saja, kenapa tak bisa kuucapkan?

Sungguh, aku benar-benar menyesal tak bisa mengatakan hal itu.
Oke, itu terdengar absurd. Namun itu benar-benar kurasakan.

Aku tahu, kau pasti bahkan tidak peduli dengan yang akan kukatakan tadi, kalau semisal aku jadi mengatakannya, kan?

Tapi, kau bisa juga peduli akan itu! Karena itu adalah pertandingan penting yang harus kau tonton!

Tunggu, itu..
Itu kamu kan?
Oke, aku harus mengatakannya sekarang!

Tidak, kamu menangkap basah aku yang sedang melihatmu!
Tidak, teman-temanku juga melihatku sedang melihatnya

Umm..
Ayo cepat katakan..
Ayolah, kata semudah itu saja!
Jangan terlalu banyak berfikir!
Beranikan dirimu!
Ini penting!
Ayolah!

Oke, dan kamupun sudah menghilang.

Menyesal, lagi.
Iya, tidak ada yang namanya menyesal datang di awal

Penyesalan selalu datang di akhir.

Yap, mungkin memang aku terlalu penakut sehingga hanya dapat memberimu kabar bahwa besok ada pertandingan Manchester United lawan Manchester City lewat tulisan.

Ya, walaupun tulisan memang hal yang biasa aku pakai sebagai salah satu ungkapan perasaan, tapi jujur saja, postingan ini diluar rencanaku.

Aku tahu kamu tidak akan membaca tulisanku ini.

Tapi aku harap kamu bisa tahu, aku menyesal. Karena semua ketakutanku atas hal-hal lainnya.

Aku tahu, kamu telah memberanikan diri hari itu.

Bukan, bukannya tidak ingin membalasnya, tapi sungguh.
Aku memang terlalu penakut.

Benar, penyesalan datangnya di akhir.



Baby, tell me would it change?
I'm afraid you'll run away.
If I tell you what I've wanted to tell you.




Comments

Popular posts from this blog

A Thing About Yogyakarta, 2024

Elixir: [Track 6] Used to Me

Elixir : [Track 5] Yesterday Once More