Haruskah dengan Lontong Opor?

Hai lagi! :D
Maaf, 3 postingan akhir-akhir ini adalah cerpen..
Ya, aku harap kalian suka ya, jadinya enggak bosen walaupun postingannya cerpen :D

Akhir-akhir ini, mood ku untuk menulis cerpen semakin tinggi
Ya, maunya sih kata-katanya puitis gitu, tapi ya.. apadaya.. memang enggak bakat buat kata-kata yang seperti itu, pol-polnya ya seperti yang kalian baca di 3 cerpen tadi :)

Oke, kali ini aku enggak akan bahas tentang cerpen lagi *walaupun mungkin habis ini aku akan nge post cerpen lagi*
Hari ini adalah hali lebaran, ya.. lebaran!

Sebelumnya, selamat idul fitri buat kalian semua yang merayakannya ya. Mohon maaf lahir batin deh, termasuk salah kata dan sebagainya :D

Jadi masalahnya Lontong Opor
Ya, Lontong Opor, makanan khas hari lebaran, yang memang menjadi makanan wajib lebaran. Gak ada lontong opor, rasanya jadi bukan lebaran.
Yang mau aku bahas di postingan kali ini adalah, sesuai judul diatas, HARUSKAH DENGAN LONTONG OPOR?

Lebaran, Idul Fitri. Sama saja, benar kan?
Idul Fitri adalah hari raya kemenangan bagi umat muslim. Kemenangan setelah berpuasa selama satu bulan penuh tentunya.
Idul Fitri identik dengan bermaaf-maafan. Dan juga lontong opor.
Sebenarnya, apakah inti dari idul fitri itu sendiri?
MAAF-MAAFAN atau LONTONG OPOR?

Berikut ini saya akan menyebutkan beberapa fakta tentang Idul Fitri yang masih dipertanyakan:
1. Idul Fitri identik dengan maaf-maafan. Iya, bermaaf-maafan. Jadi, memaafkan satu dengan yang lain. Pagi ini hari lebaran. Aku bangun tidur dan membuka timeline twitter, entah kenapa tiba-tiba ada orang yang masih saja menulis hal yang buruk tentang orang lain (ngrasani) yang telah berbuat salah kepadanya. Bingungnya, sudahkah dia memaafkan temannya yang berbuat salah itu? Atau maaf-maafan hanyalah sebuah kata ucap pelengkap lebaran?

2. Beli ayam untuk lontong opor. Hal ini telah dilakukan sejak 3 hari sebelum hari lebaran. Banyak orang (terutama ibu-ibu) yang membeli ayam untuk dimasak, menjadi lontong opor. Mereka semua rela menghabiskan THR nya untuk membeli ayam, dan kebutuhan 'baru' mereka (baju, perhiasan, alat elektronik, dsb) demi hari lebaran ini. Mereka bahkan rela antri sampai meninggalkan saat-saat takbiran dan juga sholat ied.

3. Pagi ini aku dan keluarga bersilahturahmi ke rumah tetangga dan saudara-saudara. Dan saya sudah tak terkejut lagi karena setiap saya kesana, "Monggo, lontong opornya dimakan dulu." Hari ini aku pribadi sudah dengar kata itu tiga kali. Yang berarti LONTONG OPOR menjadi SARAPAN, MAKAN SIANG, dan juga MAKAN MALAM. Bukannya aku tidak suka dengan lontong opor (malah kenyataannya menikmati dengan sangat dan ingin tambah, walaupun enggak jadi karena pekewuh) tapi benarkah Idul Fitri lebih identik dengan lontong opor ketimbang maaf-maafan.

Lontong Opor. Makanan yang lezat dan menggoda ini memang sangat enak untuk dimakan. Tak juga masalah apabila masakan ini menjadi sarapan, makan siang, dan juga makan malam bagi saya. Lontong Opor, makanan ini terdiri dari lontong (atau bisa diganti dengan ketupat) dan juga opor ayam. Bisa juga ditambah oleh sentuhan sambel ati yang menggoda. Makanan ini memang sangat identik dengan lebaran, tapi yang menjadi masalah adalah : Terkadang orang-orang lebih memilih LONTONG OPORnya daripada MEMBERI MAAF-MAAFnya.

Lontong Opor tak seberapa berarti dengan bermaaf-maafan. Makna lebaran yang sesungguhnya adalah BERMAAF-MAAFAAN bukan LONTONG OPORnya. Jika memang kita memaafkan dengan tulus hati dan ikhlas, dan tanpa dendam sekalipun, ya, kita telah menemukan makna idul fitri yang sebenarnya.

Semoga, maaf-maafan nya dan juga BERBAGInya tidak cuma saat masa ramadhan dan lebaran saja. Idul Fitri adalah start kita untuk memulai destinasi baru, untuk berbagi dan memaafkan mereka yang benar-benar membutuhkannya.

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1434H.
Mohon Maaf, Lahir dan Batin.
"Idul Fitri adalah start awal untuk berbagi dan memaafkan."

Salam, Lontong Opor! (?)
Tunggu postingan berikutnya :p

Nampak Menggoda. Makan ini seharian loh :p :9

Comments

Popular posts from this blog

A Thing About Yogyakarta, 2024

Elixir: [Track 6] Used to Me

Elixir : [Track 5] Yesterday Once More