Unexpected Love - Part 4-A

Haihaihai :D
Maaf banget ya sebelumnya udah lama enggak nglanjutin Unexpected Love-nya :D
Keasyikan buat cerpen nih kayaknya :D

First of all,
Terima kasih buat fans-fans baru blog saya. Via dan Joan, yang membuat saya termotivasi untuk melanjutkan Unexpected Love ini, setelah sudah lama tidak saya lanjutkan heheheh :p
Jadi ceritanya, mereka itu penasaran banget sama lanjutan cerita ini..

Dah deh, daripada kelamaan ini dia ceritanya :p

***



        “Rupanya kau juga suka Michael Buble ya!”kataku melanjutkan.
        “Absolutely! I’m his big fans!”katanya semangat.
        Selain suka Taylor Swift aku juga suka Michael Buble dan John Mayer. Mereka adalah penyanyi yang sangat hebat dan memukau, terutama dari karakter suara mereka yang sangat lembut dan indah.
        “Bagaimana dengan John Mayer?”tanyaku lagi.
        “Aku juga sangat menyukainya. Aku memiliki seluruh albumnya!”jawabnya semangat.
        Hingga tiba-tiba ada yang mengetuk pintu dan memasuki asrama M2. Rupanya Nigel dan Caroline lah yang masuk. Wah, akhirnya mereka pulang juga.. aku pikir mereka bakal nginep di toko itu.
        “Hill, kemana saja kau? Aku mencarimu dari tadi!”kata Nigel tiba-tiba.
        “Aku hanya melakukan perjalanan panjang dari toko itu menuju ke asrama ini, hanya itu.”
        “Kenapa kau meninggalkan kami?”
        “Kenapa kalian lama? Apa yang kalian lakukan?”balasku. Aku sedikit jengkel saat itu karena muka Caroline menjadi merah merona.
        “Aku hanya membantu Nigel memilih baju, itu saja. Lalu kami memutuskan untuk ke taman sebentar, barangkali kamu disitu.” Jawab Caroline.
        Aku hanya diam. Ke taman? Entahlah, apa yang mereka lakukan disana? Hillaryy!!! Kenapa kau masih memikirkan Nigel? Kau sudah tidak menyukainya lagi Hill!! Ingat itu!!
        Sejenak aku lebih tenang saat mendengar ‘kau sudah tidak menyukainya lagi,Hill!’
        “By the way, apa yang kalian lakukan disini? Berdua? Sendiri?”tanya Nigel yang benar-benar ingin tahu.
        “Aku hanya mendengarkan Pierre bernyanyi. Dan ia menyanyikan lagu dengan sangat indah sekali!” jelasku. Asal kalian tau saja, aku masih mengagumi suara Pierre tadi.
        “Wah, Pierre! Rupanya kau punya penggemar baru!”kata Caroline sambil naik ke tangga untuk membereskan dirinya.
        “Apaan sih, Line! Aku Cuma kagum sama suaranya itu.. keren banget lho, Erre!”kataku ke Pierre yang maksudnya merespon kata-kata Caroline.
        “Thanks,ya, Hill!”kata Pierre berterima kasih.

        Malam tiba, 3 hari lagi kami akan masuk sekolah. Aku, Caroline, Dianne, dan Rosallyn berkumpul di kamarku. Mereka bertiga rupanya sangat kepo sekali. Kalian tahu kepo? Itu lho, terlalu ingin tahu. Namun bukan ingin tahu tentang aku, tapi tentang Nigel.
        “Dia tampan sekali, Hill! Harus kuakui!”kata Dianne.Aku hanya tertawa saja. Padahal dalam hati rasanya miris sekali, sekarang Nigel banyak penggemar rupanya. Dan dia akan memilih orang lain selain aku. Hillaryyyy!! Kau sudah tidak suka Nigel!!! Ingat itu! Kenapa hati ini masih memikirkan Nigel terus? Padahal otak sudah menuju ke yang lain.
        Hah? Yang lain? Siapa?
        Sudahlah lupakan yang ini.
        “Kau beruntung sekali bisa berteman dekat dengannya!”kata Rosallyn melanjutkan. Aku hanya diam saja.
         Mereka terus membicarakan Nigel hingga ada seseorang yang mengetuk pintu kamarku.
        “Masuklah, tidak terkunci.”
        “Nigel???!!! Aaaaaaa!!”jerit Dianne dan Rosallyn seketika.
        “Hey teman-teman! Caroline! Caroline! Aku ingin berbicara sesuatu sebentar!”kata Nigel memanggil Caroline.
        Oh, jadi rupanya sekarang Nigel benar-benar telah melupakan aku. Itu keren dan menakjubkan menurutku.
        “Oh, dan kau, Hill! Pierre memanggilmu!”kata Nigel tiba-tiba.
        Aku segera bangkit dari dudukku dan keluar dari kamarku. Rupanya Pierre telah menungguku di ruang keluarga.
        “Hei, erre! Ada apa?”tanyaku.
        Pierre lekas mengambil gitarnya yang lumayan besar sambil berkata ,”Aku ingin mendengar komentarmu tentang lagu ini.”
        “Lagu apa lagi? Kau sungguh mahir bernyanyi dan bermain gitar ya?”
        “Tidak kok, aku disuruh mengisi acara untuk pembukaan tahun ajaran baru besok.”
        “Wah, itu keren! Akhirnya kau mau juga mengisi acara!”kataku memuji.
        “Itu karena bantuan Valerine! Dia sangat baik kepadaku.”
        Oh ya, Valerine adalah murid dan anggota asrama Victory 1. Dengar-dengar sih, Valerine suka sama Pierre. Entahlah, dunia SMP memang aneh. Hahaha..
        “Jadi, kamu mau menyanyi lagu apa?”tanyaku.
        “The A Team, Ed Sheeran. Lagu ini sangat keren dan perlu penghayatan khusus supaya bisa memahami apa maknanya,”jawabnya.
        Pierre langsung memetik gitarnya dan memulai menyanyikan lagu itu
.
White lips, pale face
Breathing in snowflakes
Burnt lungs, sour taste
Light’s gone, day’s end
Struggling to pay rent
Long nights, strange men

And they say
She’s in the Class A Team
Stuck in her daydream
Been this way since 18
But lately her face seems
Slowly sinking, wasting
Crumbling like pastries
And they scream
The worst things in life come free to us
Cos we’re just under the upperhand
And go mad for a couple grams
And she don’t wanna go outside tonight
And in a pipe she flies to the Motherland
Or sells love to another man
It’s too cold outside
For angels to fly
Angels to fly
Ripped gloves, raincoat
Tried to swim and stay afloat
Dry house, wet clothes
Loose change, bank notes
Weary-eyed, dry throat
Call girl, no phone
And they say
She’s in the Class A Team
Stuck in her daydream
Been this way since 18
But lately her face seems
Slowly sinking, wasting
Crumbling like pastries
And they scream
The worst things in life come free to us
Cos we’re just under the upperhand
And go mad for a couple grams
And she don’t wanna go outside tonight
And in a pipe she flies to the Motherland
Or sells love to another man
It’s too cold outside
For angels to fly
An angel will die
Covered in white
Closed eye
And hoping for a better life
This time, we’ll fade out tonight
Straight down the line
And we’re all under the upperhand
Go mad for a couple grams
And we don’t wanna go outside tonight
And in a pipe we fly to the Motherland
Or sell love to another man
It’s too cold outside
For angels to fly
Angels to fly
To fly, fly
For Angles to fly to fly to fly
For Angels to die

        Seperti kemarin, ia menyanyikan lagu dengan indah dan sangat menghayatinya. Cara bermain gitarnya juga lebih baik daripada kemarin menurutku, walaupun aku tidak bisa bermain gitar sih sebenarnya, tapi aku bisa main piano kok hehehe..

***

Ya, gitu dulu deh ceritanya, biar kalian penasaran aja sama lanjutannya :p
Bye :D

Comments